Afirmasi.News, Jakarta – Nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) ke mata uang rupiah terus naik sebesar 0,49 persen sebesar Rp15.845 berbeda dari hari kemarin yang naik tipis 0,02 persen dengan ditutup sebesar Rp15.784.
Bukan hanya rupiah saja, mata uang negara-negara di kawasan Asia lainnya berstimulus secara variatif atas dolar AS. Yen Jepang turun sebesar 0,36 persen, dolar Singapura turun 0,19 persen, ringgit Malaysia turun 0,53 persen, dolar taiwan 0,10 persen, baht Thailand dan dolar Hongkong sama-sama turun 0,02 persen, sedangkan rupee India melemah hanya 0,01 persen.
Penguatan dolar AS ke sejumlah mata uang negara Asia disinyalir terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS. Hal ini memicu ketidakpastian prospek inflasi di belahan kawasan Asia.
Sementara itu, Bloomberg juga melaporkan bahwa Beijing kemungkinan mencari informasi lanjutan akibat munculnya kebijakan Donald Trump yang ingin menaikkan tarif dagang impor atas Tiongkok.
Namun dapat diperkirakan Tiongkok akan menstimulus fiskal selama pertemuan politik tingkat tinggi pada bulan Desember mendatang, sebagai upaya menghadapi kebijakan ekonomi AS.