Ada Ancaman Pembakaran Sekolah yang Melaksanakan MBG di Papua Oleh OPM, Menhan: Tak Peduli Isu Politik, Ini Kemanusiaan

oleh -53 Dilihat
Penerima manfaat program MBG untuk seluruh wilayah Indonesia. (Instagram/badangizinasional.ri)

Afirmasi.news, PAPUA – Makan Bergizi Gratis atau MBG ini merupakan salah satu program prioritas yang dicetuskan oleh Presiden Prabowo.

MBG sendiri telah dimulai pada 6 Januari 2025 dan menyasar target penerima manfaat seperti para peserta didik, balita, ibu hamil dan menyusui.

Namun dalam pelaksanaannya, program MBG menghadapi penolakan di Papua.

Penolakan program MBG gencar dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka atau OPM hingga memberikan ancaman pembakaran bagi sekolah yang melaksanakannya.

Pemerintah pastikan MBG bisa merata ke seluruh wilayah

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi telah merespon ancaman pembakaran sekolah yang melaksanakan MBG dari OPM.

Ia memastikan jika program MBG yang telah dirancang ini akan sampai pada penerima manfaat di semua wilayah Indonesia, termasuk di Papua.

Hasan Nasbi juga menyatakan kalau akan ada bantuan dari TNI atau Polri untuk menghadapi ancaman dari OPM dalam pelaksanaan MBG.

“MBG program universal yang dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Papua,” kata Hasan di Jakarta pada Rabu, 5 Februari 2025.

“Kalau ada ancaman seperti itu, mereka akan berhadapan dengan TNI atau Polri,” imbuhnya.

Menteri Pertahanan tak pedulikan isu politik demi MBG di Papua

Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin pun turut buka suara tentang penolakan MBG yang ada di Papua.

Menurutnya, program Makan Bergizi Gratis atau MBG ini merupakan tugas kemanusiaan.

“Jadi kami tidak mempedulikan isu-isu politik yang lain, kecuali kami menjalankan tugas kemanusiaan,” kata Sjafrie pada Selasa, 4 Februari 2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Ia juga menyatakan akan menerjunkan personel TNI AD dalam mengamankan pelaksanaan program MBG di tiap unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPGG.

“Karena kan situasi ini belum bagus, belum kondusif, jadi kami perlu supaya dapur-dapur ini dikerjakan oleh satuan tugas teritorialnya TNI Angkatan Darat,” ujar Sjafrie.

Manfaat program MBG untuk pemenuhan gizi

Sjafrie optimis jika setelah program ini berlangsung, masyarakat akan merasakan manfaatnya sendiri.

“Nanti lama-lama rakyat akan bicara bahwa makan bergizi itu adalah kebutuhan pokok bagi seorang warga negara, terutama anak-anak kita, ibu hamil, dan juga stunting,” ujarnya.

“Yang penting kami berpikir positif bahwa makan bergizi itu untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi rakyat kita yang dilakukan oleh pemerintah, yang dilaksanakan oleh dapur-dapur dari TNI yang sedang bertugas di sana,” imbuh Sjafrie.

Ia juga mengatakan kalau program MBG ini adalah hak yang harus diberikan kepada para penerima manfaat.

“Mereka-mereka itu semua adalah anak-anak kita yang perlu makan bergizi,” tuturnya.

“MBG ini diberikan kepada mereka setiap hari selama mereka bersekolah,” imbuhnya.

Alasan MBG belum berjalan di Papua

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana membeberkan beberapa alasan kenapa program MBG ini masih belum berjalan di Papua.

Namun, Dadan mengungkapkan jika pemerintah tengah mengusahakan untuk program MBG segera bisa menjangkau Papua dan Papua Tengah.

“Ada 3 faktornya, satu, anggaran. Dua, sumber daya alam manusia, tiga, infrastruktur,” kata Dadan usai menghadiri Rapat Kerja Komisi IX DPR pada Senin, 3 Februari 2025.

“Anggaran sudah selesai, SDM ada, tapi infrastruktur belum,” imbuhnya.

Target dan realisasi program MBG

Sampai pada pertengahan bulan Februari ini ditargetkan ada 1,5 juta orang yang akan menjadi penerima manfaat MBG sejak program pertama kali dilaksanakan.

Sampai pada 3 Februari 2025, diketahui sudah 730 ribu penerima manfaat MBG dengan jumlah unit SPPG adalah 245 di 34 provinsi di Indonesia.

Untuk target tahun 2025, penerima manfaat MBG adalah 82,9 juta orang

“Kalau nanti pertengahan Februari 1,5 persen, itu berarti kurang 98,5 persen,” jelasnya.

“Itu kan masih banyak peluangnya. Jadi bagi masyarakat enggak usah khawatir akan ketinggalan program ini karena program kami baru 0,8 persen,” ujar Dadan.

BGN sendiri belum lama ini mengatakan kalau pihaknya membutuhkan dana tambahan Rp100 Triliun jika ingin percepatan target penerima manfaat sesuai instruksi Presiden Prabowo.

Sedangkan saat ini, MBG menggunakan dana APBN sesuai target awal sejumlah Rp71 Triliun.

Link artikel
https://docs.google.com/document/d/1tGB-nKvlr_0VPFE4mrSJYRfB4TCg15Rfjv5ECCLVfXs/edit?usp=drivesdk

Sumber
https://www.suara.com/news/2025/02/05/140404/opm-ancam-sekolah-penerima-makan-bergizi-gratis-tni-polri-siap-hadapi

https://m.antaranews.com/berita/4626913/menhan-tak-peduli-isu-politik-mbg-di-papua-sebab-tugas-kemanusiaan

https://www.tempo.co/politik/sjafrie-sjamsoeddin-sebut-tak-pedulikan-isu-politik-pada-program-makan-bergizi-gratis-di-papua-1203265

Foto
https://www.instagram.com/p/DFFqllbvvYX/?img_index=1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.