Afirmasi.news, Gorut – Jalan Tani di Dusun Sangolonu, Desa Molantadu, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) rusak parah.
Infrastruktur yang dibangun menggunakan
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2017 tersebut rusak akibat sering dilewati kendaraan bertonase besar yang hendak ke lokasi Hutan Tanaman Industri (HTI).
Jalan itu salah satu prasarana transportasi yang menghubungkan kawasan pertanian warga desa. Jalan ini pun satu-satunya menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Pembangunan jalan tani yang dapat mempermudah akses petani untuk mengangkut hasil pertanian, sarana produksi itu kini rusak sepenjang 10 meter.
Seolah dibiarkan begitu saja, Ketua BPD Desa Molantadu akhirnya angkat bicara, dia mengatakan, pihak PT. Gema Nusantara Jaya yang mengelola HTI di Tomilito harusnya jangan hanya diam saja.
“Kami siap hiring masalah jalan tani ini apabila sudah dimuat dalam berita,” kata Samsudin Imran kepada media ini. Jumat (31/01/2025) sekitar Pukul 13.00 WITA.
Sementara itu, Kepala Desa Molantadu, Masrin Liputo saat dikonfirmasi mengatakan, jika sudah pernah ada musyawarah dengan pihak HTI.
“Waktu itu sudah di musyawarahkan di Kantor desa dengan pihak perusahaan HTI.
Mereka (HTI-red) sudah iyakan untuk sama-sama. Kemudian masyarakat sudah kerja, artinya dari pihak HTI sudah memberikan dana melalui kepala dusun, tapi tidak sempat lihat, berapa jumlahnya saya tidak tau,” kata Masrin.
Dia juga menyatakan, terkait dana tersebut hanya antara pihak HTI dengan Kadusnya.
“Jadi yang pengelolanya ini pala Irfan Samani dengan Ayah Iwan (Humas-red) dari pihak HTI dengan kepala dusun. Saya sampaikan untuk segera melakukan pekerjaan,” sambungnya.
Lebih lanjut Masrin menyampaikan, waktu itu jalan tersebut sudah pernah dikerjakan.
“Sudah di kerjakan waktu itu sama-sama dengan masyarakat hanya sebelah, lalu saya suruh selesaikan semua, katanya bahannya belum cukup. Saya bilang terus hanya dibiarkan begitu? Menurut Pala Hudo (Kepala Dusun Sangolonu, Irfan Samani) dananya tidak cukup yang diberikan HTI, jadi menunggu bagaimana, karena itu juga digunakan oleh HTI sementara penebangan (pohon) sekarang.
Jadi menunggu bagaimana dari HTI, Pala yang lebih tau,” jelasnya.
Ditemui terpisah, Kepala Dusun (Kadus) Sangolonu, Irfan Samani mengatakan, jika jalan tersebut rusak karena sering dilewati alat berat.
“Jalan Tani ini rusak akibat sering di lalui oleh kendaraan yang sudah melebihi kapasitas jalan. Contoh mobil tronton yang muat excavator dan alat berat lainya, terus yang berikut jalan selalu mereka pake. Masyarakat kan kadang, di mana masyarakat ada Exa, kan tidak ada,” ungkap Pala Hudo sapaan akrab Kadus Sangolonu, Irfan Samani. Sabtu (1/02/2025).
Irfan juga menjelaskan, pihak HTI telah di undang musyawarah di Kantor desa bersama-sama masyarakat yang komplain.
“Nah, sesuai dengan musyawarah pihak HTI siap bertanggung jawab atas kerusakan jalan yang mereka lalui itu, terutama jalan yang beraspal. Kalau jalan yang belum aspal itu resiko mereka,” jelasnya.
Sebelumnya, kata Irfan, jalan tersebut sempat ditutup warga desa. Karena menunggu hasil musyawarah dengan pihak HTI.
“Kemarin sempat warga palang, tidak boleh ada aktivitas di atas (jalan tani). Maksudnya aktivitas silahkan, tapi untuk kendaraan HTI tidak boleh lewat kecuali seperti mobil Strada itu yang boleh,” katanya.
Disinggung terkait masalah bantuan dana dari pihak HTI, Irfan menyampaikan sudah ada tapi tidak cukup.
“Kalau material juga ada dari sumbangan pihak kontraktor yaitu pasir dengan kerikil, nah baru dari pihak HTI uang 5 juta. Sempat kami buat proposal, kami kasi nominal di dalam proposal itu tidak tau kalau berapa juta. Nah, yang dikasih HTI 5 juta,” pungkasnya.
Sementara pihak PT. Gema Nusantara Jaya sebagai pengelola HTI ketika dikonfirmasi mengatakan, mereka sudah mambantu memperbaiki akses jalan tersebut.
“Yang pertama untuk jalan cor yang beton kita sudah berikan bantuan ke pihak desa baik dalam bentuk rupiah maupun dalam bentuk semen dan material. Kedua, jalan dari ujung aspal sampai ke ujung HTI upaya kita, kita sudah borongkan dan sementara kita perbaiki, cuma karena cuaca saja yang belum kita ini kan daripada lebih tambah parah,” kata Manager PT. Gema Nusantara Jaya, Dany Gumilar.
Dia pun menyampaikan, pihak HTI juga sudah memberikan bantuan sesuai proposal yang desa buat.
“Dari perusahaan 5 juta, semen itu dari beberapa kontraktor. Kalau nggak salah Pala Irfan yang menerima, pokoknya melalui humas kami berikan itu. Kalau dalam perbaikan saat itu di sepakati di kerjakan sama-sama antara karyawan (HTI) dengan masyarakat,” jelas Gumilar.
Sementara, Humas HTI ketika dihubungi mengakui, jika bantuan dana sebesar 5 juta sudah diserahkan ke Kadus Sangolonu.
“Dana itu cuma dua hari langsung saya serahkan ke Pala Hudo,” jawab Iwan.
“Sebetulnya Pala ini kan sudah ulang-ulang kali ditanya kapan mau kerja, nanti bilang, saya mau kerahkan anak buah dari atas. Kan pertama itu (bekerja), ditunggu kelanjutan tidak ada sampai sekarang, masa hanya kami samua?! katanya nanti diagendakan ulang kerja, ok kami tunggu. Yang bertanggung jawab disitu Pala,” jelas Iwan.
Responses (2)