Napi Korupsi Melinda Salindeho Titip Uang ke Wartawan Melalui Kepala LPP Manado

oleh -841 Dilihat

Afirmasi.news, Manado – Tudingan hoax pemberitaan liburan Natal-Tahun Baru (Nataru) seorang narapidana (Napi) korupsi yang tengah ditahan di Lapas Perempuan Kelas IIB Manado di Tomohon, ternyata terbantahkan dengan upaya suap.

Melinda Salindeho, mantan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bitung, sang Napi kasus korupsi itu diduga berupaya memberikan “sesuatu” kepada wartawan.

Upaya itu dilakukan Melinda Salindeho sendiri, saat bersua dengan wartawan, saat melakukan konfirrmasi ke Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Manado (LPP Manado) Ratna Dwi Lestari pada Jumat 3 Januari lalu.

“Sudah ya, saya sudah titipkan ke Kalapas,” ujarnya saat bertemu di ruangan Kamtib di Lapas Perempuan Kelas IIB Manado di Tomohon itu.

Upaya ini masih terus dilakukan melalui seseorang yang mengaku sebagai anak Melinda Salindeho via pesan WhatsApp yang dikirimkan ke wartawan, karena titipan melalui Kalapas itu tidak diterima.

Seperti pengakuan Kalapas, dirinya sempat diminta oleh Melinda untuk mengkondisikan wartawan agar tidak diberitaan terkait keluarnya sang narapidana dari LPP Manado.

“Pertama kali sebelum klarifikasi itu sudah mau saya kasihkan kan. Nah, tapi mas juga belum habis konfirmasi ke Melinda bla..bla..owh yaudalah saya nga jadi kasih. Tapi saya kasihkan itu karena saya ngundang jenengan loh, yang dimana itu ada bawa mobil ada beli bensin. Masa yang begitu saya nga mikir uang 500ribu buat bensin, lagian saya juga minta bantu nulis berita harian kan. Saya pikir cuman itu, selebihnya kamu kasih sendiri, masa Kalapas sebagai perantara uang warga binaan kan nga logis, makanya saya nga mau, saya kembalikan itu ke Melinda,” ungkap Ratna melalui sambungan telepon Wa pada 4 Januari lalu kepada wartawan.

Dengan adanya upaya suap tersebut mengindikasikan jika libur Nataru Melinda Salindeho yang diberitakan beberapa media beberapa waktu lalu, memiliki korelasi dan bukanlah hoax.

Oleh karena itu, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Jaring Koruptor Sulut (MJKS) Sulut, Stenly Towoliu tetap mendesak Kakanwil Kemenkumham agar menelisik lebih jauh permasalahan ini.

“Panggil Kalapasnya, napinya kemudian dikonfrontir dengan wartawannya agar Kakanwil bisa mendapatkan gambaran utuh dan tidak mendengar penjelasan sepihak yang bisa saja menyesatkan,” ujarnya.

Menurut aktivis yang pantang mundur dalam membongkar kasus-kasus korupsi ini, jika pelesirnya Melinda Salindeho itu saat Nataru tidak benar, kenapa upaya suap.

“Ini kan (menjadi) tidak sinkron. Kalau tidak melakukan (liburan Nataru) kenapa menitip sesuatu ke Kalapas atau ada orang yang terus-terusan menghubungi wartawan untuk menyampaikan titipan Melinda,” tukasnya.

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.