Kepemimpinan Baru Talaud dan Harapan Masyarakat Porodisa

oleh -3 Dilihat

Penulis: Zulkifli Liputo, Koordinator Lembaga Sertifikasi Profesi Pers Indonesia bagian Timur dan Pemred Afirmasi.news

 

Talaud – Tanggal 20 Juni 2025 menjadi hari yang bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Kepulauan Talaud.

Di hari itu, Welly Titah dan Anisya Gretsya Bambungan resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Talaud periode 2025–2030, tepat di hari ulang tahun ke-59 sang bupati terpilih.

Momen pelantikan ini bukan sekadar seremoni politik. Ia merupakan penanda kemenangan rakyat yang terwujud melalui proses pemungutan suara ulang (PSU) pada Pilkada 2024 lalu.

Sebuah proses demokrasi yang tidak hanya menguji integritas, tetapi juga menunjukkan bahwa suara rakyat tetap menjadi kunci utama dalam menentukan arah masa depan daerah.

Welly Titah, yang dikenal sebagai tokoh masyarakat dan suami dari Henny Hongwijoyo, berhasil meraih 21.144 suara—bukti nyata bahwa masyarakat mempercayakan arah pembangunan Talaud di bawah kepemimpinannya.

Usia yang matang dan pengalaman yang ia bawa diharapkan mampu menciptakan stabilitas dan akselerasi pembangunan di wilayah kepulauan yang strategis ini.

Namun, yang tidak kalah menarik adalah sosok Anisya Gretsya Bambungan—wakil bupati terpilih yang mencerminkan wajah baru dalam politik lokal.

Lahir di Bitung pada 23 Maret 1997, dan menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Sam Ratulangi Manado (2021), Anisya adalah representasi dari generasi muda cerdas dan progresif.

Keterlibatannya dalam pemerintahan membuka ruang bagi regenerasi politik dan menjadi inspirasi bagi banyak perempuan muda di Sulawesi Utara, khususnya Talaud.

Kepemimpinan duet Welly–Anisya menghadirkan kombinasi ideal antara kebijaksanaan dan semangat pembaruan.

Welly membawa ketegasan, visi pembangunan, dan kemampuan manajerial.

Anisya menyumbang energi muda, gagasan inovatif, dan pendekatan adaptif yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan era digital dan transformasi ekonomi lokal.

Kini, masyarakat Porodisa menantikan kerja nyata. Mereka tidak menuntut janji berlebihan, tetapi berharap akan terciptanya pemerintahan yang bersih, transparan, dan merakyat.

Akses infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi maritim adalah isu-isu nyata yang harus segera dijawab oleh pemerintahan baru ini.

Penutup

Pelantikan pada tanggal 20 Juni bukan hanya tonggak politik, tapi juga momentum kebangkitan Talaud.

Welly Titah dan Anisya Gretsya Bambungan diharapkan menjadi pemimpin yang mendengar dan bekerja, bukan hanya hadir dalam seremoni. Mereka punya waktu lima tahun, dan harapan rakyat tidak bisa ditunda lebih lama.

Selamat memimpin, selamat mengabdi. Porodisa menanti lompatan nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.